Ratusan aktivis kemanusiaan yang mewakili 44 negara berkumpul di Tunis dalam rapat strategis persiapan Global Sumud Flotilla. Mereka merencanakan armada bantuan laut terbesar sepanjang sejarah, bertujuan menembus blokade Israel ke Gaza dan mendirikan koridor kemanusiaan.
"Bahkan serikat buruh Italia sudah menegaskan, jika ada satu kapal konvoi GSF yang hilang kontak selama 20 menit, maka mereka akan melakukan mogok massal di pelabuhan-pelabuhan besar Eropa yang menjadi jalur utama perdagangan dengan Israel."
"Aksi ini dinilai bertentangan dengan jaminan misi kemanusiaan yang didukung oleh Mahkamah Internasional (ICJ). ICJ sebelumnya telah menyatakan bahwa Israel diduga telah melakukan genosida, dan oleh karena itu, ICJ menegaskan bahwa tidak ada pihak mana pun yang boleh menghalangi misi kemanusiaan untuk memberikan bantuan terhadap rakyat Palestina."
"Tindakan ini merupakan kebiadaan dan kecerobohan tantara Israel terhadap misi kemanusiaan yang mengusung slogan 'Non Violent' atau tanpa kekerasan."
"Meskipun kami tidak berhasil menembus blokade dengan kapal, misi kami tidak pernah gagal. Misi kami adalah membangunkan kesadaran dunia, dan kami membawa kembali kisah nyata penderitaan di sana. Ini adalah tugas kemanusiaan yang harus dilanjutkan." – Wanda Hamida, Aktivis Kemanusiaan IGPC