NEXUS/WORLD

Trump Pertimbangkan Pilpres 2028: Siap Maju Lagi, Tapi Ogah Langgar Batas Konstitusi Jadi Wapres

WASHINGTON DC—Meskipun Konstitusi Amerika Serikat (AS) secara eksplisit membatasi masa jabatan presiden hanya untuk dua periode, mantan Presiden AS Donald Trump kembali menyuarakan ketertarikannya untuk kembali mencalonkan diri dalam kontestasi Pemilu 2028.

Pernyataan ini muncul di tengah lawatan luar negerinya. Dalam komentarnya kepada wartawan di atas pesawat kepresidenan Air Force One, Trump mengisyaratkan bahwa ia "akan senang" bila bisa kembali menduduki kursi Gedung Putih.

Namun, minat Trump terhadap masa jabatan ketiga ini dibarengi dengan penolakan tegas terhadap satu spekulasi politik yang sempat beredar di kalangan pendukungnya.

Trump secara lugas menolak gagasan untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden (Wapres) pada Pemilu 2028—sebuah langkah yang secara teknis tidak dilarang oleh Amandemen ke-22 Konstitusi AS dan dianggap sebagian pihak sebagai cara untuk mengakali aturan dua periode.

Saat dimintai tanggapan mengenai usulan tersebut, Trump menyebut ide itu "terlalu lucu".

"Saya pikir orang-orang tidak akan menyukainya," ujar Trump, menegaskan bahwa meskipun ia diizinkan secara hukum, ia tidak memiliki niat sedikit pun untuk mendampingi calon presiden lain. "Itu tidak akan bagus."

Penolakan ini menggarisbawahi ambisi politik Trump yang tampaknya hanya berorientasi pada posisi tertinggi.

Secara hukum, Amandemen ke-22 melarang seseorang menjabat Presiden lebih dari dua kali. Upaya untuk mencabut amandemen tersebut membutuhkan proses persetujuan dua pertiga dari Kongres dan ratifikasi oleh 38 negara bagian, sebuah proses yang hampir mustahil dalam iklim politik AS saat ini.

Meskipun belum memastikan langkah politiknya, Trump menyiratkan kepercayaan diri yang tinggi terhadap popularitasnya, mengklaim bahwa ia memiliki "angka survei terbaik yang pernah ada."

Ia juga sempat menyebut dua nama dari Partai Republik yang berpotensi menjadi penerus kuat, yaitu Wakil Presiden JD Vance dan Menteri Luar Negeri Marco Rubio, memuji barisan tokoh Republik sebagai aset yang tidak dimiliki oleh lawan politik mereka, Partai Demokrat.

Di sisi Demokrat sendiri, spekulasi juga mulai memanas. Beberapa tokoh, termasuk Gubernur California Gavin Newsom dan mantan Wakil Presiden Kamala Harris, telah menyatakan bahwa mereka secara serius mempertimbangkan pencalonan presiden pada 2028 mendatang.

What's your reaction?

0
AWESOME!
AWESOME!
0
LOVED
LOVED
0
NICE
NICE
0
LOL
LOL
0
FUNNY
FUNNY
0
EW!
EW!
0
OMG!
OMG!
0
FAIL!
FAIL!

Comments

Leave a Reply