NEXUS/WORLD

Kembali Memanas di Gaza: Gencatan Senjata Kandas, Serangan Udara Israel Tewaskan 11 Orang

GAZA/TEL AVIV—Situasi kemanusiaan dan keamanan di Jalur Gaza kembali memburuk setelah kesepakatan gencatan senjata yang tengah berlaku mengalami keretakan parah. Jet-jet tempur Israel melancarkan serangkaian serangan udara pada Selasa malam waktu setempat, menargetkan sejumlah wilayah di Gaza dan menyebabkan korban jiwa setidaknya 11 orang.

Operasi militer Israel tersebut dilakukan menyusul tuduhan yang dilontarkan pihak Israel bahwa kelompok Hamas telah melanggar perjanjian gencatan senjata terlebih dahulu.

Kekerasan terbaru ini dipicu oleh klaim Israel bahwa Hamas menyerang pasukan Israel (IDF) di Gaza. Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, menyatakan serangan Hamas terhadap tentara IDF merupakan "pelanggaran batas" yang harus ditanggapi dengan "kekuatan besar."

Menyikapi klaim tersebut, Kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pun mengeluarkan perintah untuk melancarkan "serangan dahsyat" di Gaza.

Namun, di sisi lain, Hamas secara keras membantah tuduhan tersebut. Kelompok tersebut menyatakan bahwa pejuangnya "tidak ada hubungannya dengan insiden penembakan di Rafah" yang dituduhkan. Ketegangan ini dengan cepat mengubah atmosfer gencatan senjata menjadi ajang saling serang.

Badan pertahanan sipil Gaza melaporkan bahwa serangan udara Israel menargetkan beberapa lokasi, termasuk salah satu serangan yang menghantam halaman belakang fasilitas Rumah Sakit Al-Shifa. Lima korban jiwa dilaporkan tewas ketika kendaraan yang mereka tumpangi menjadi sasaran jet tempur. Secara keseluruhan, otoritas Palestina mengonfirmasi setidaknya 11 warga sipil tewas akibat bombardir tersebut.

Eskalasi ini juga mempengaruhi isu sensitif penyerahan jenazah sandera. Hamas, yang semula mengumumkan akan menyerahkan jenazah sandera lainnya sesuai tuntutan Israel, kemudian memutuskan menunda penyerahan. Mereka menyatakan bahwa "eskalasi Israel akan menghambat pencarian, penggalian, dan pemulihan jenazah.

Meskipun kekerasan kembali pecah, Wakil Presiden Amerika Serikat (AS), JD Vance, melalui akun media sosialnya menyatakan bahwa gencatan senjata secara umum masih berlaku. Vance mengakui adanya "pertempuran kecil" dan membenarkan bahwa Israel akan membalas serangan yang ditujukan pada pasukannya, namun ia mengklaim bahwa "perdamaian yang dijanjikan presiden akan tetap berlaku."

Situasi terkini menunjukkan betapa rapuhnya kesepakatan jeda pertempuran di Gaza, yang rentan pecah akibat klaim dan insiden di lapangan.

What's your reaction?

0
AWESOME!
AWESOME!
0
LOVED
LOVED
0
NICE
NICE
0
LOL
LOL
0
FUNNY
FUNNY
0
EW!
EW!
0
OMG!
OMG!
0
FAIL!
FAIL!

Comments

Leave a Reply