BLITZ

Kekalahan di Red Bull Ring: Quartararo Soroti Keterpurukan Yamaha di MotoGP Austria 2025

SPIELBERG ― Pembalap andalan Monster Energy Yamaha, Fabio Quartararo, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya usai melihat empat pembalap Yamaha finis di posisi paling belakang pada seri MotoGP Austria 2025. Hasil memprihatinkan di Sirkuit Red Bull Ring ini seolah menjadi puncak dari performa buruk yang terus melanda tim pabrikan asal Jepang tersebut.

"Ini adalah kekalahan yang sangat sulit diterima," ujar Quartararo dengan nada frustrasi. "Melihat empat pembalap kami berada di posisi terakhir, itu menunjukkan betapa jauhnya kami tertinggal dari para pesaing."

Pada balapan yang berlangsung Minggu kemarin, Quartararo sendiri hanya mampu finis di posisi 15, disusul oleh rekan setimnya, Alex Rins, di posisi 16. Dua pembalap dari tim satelit, Franco Morbidelli dan Johann Zarco, melengkapi penderitaan Yamaha di posisi 17 dan 18.

Hasil ini jelas menimbulkan pertanyaan besar terkait arah pengembangan motor YZR-M1. Kecepatan di trek lurus menjadi masalah klasik yang tak kunjung terpecahkan, dan di Red Bull Ring yang memang didominasi trek lurus, kelemahan itu semakin terekspos.

"Kami sudah mencoba banyak hal, tapi sepertinya tidak ada yang bekerja dengan baik," tambah Quartararo. "Kami butuh perubahan besar. Tidak hanya sekadar perubahan kecil, tapi sesuatu yang bisa benar-benar mengubah segalanya. Kami harus berani mengambil risiko."

Keterpurukan Yamaha ini berbanding terbalik dengan performa para rival, terutama Ducati, yang semakin mendominasi. Kekecewaan Quartararo bukan hanya soal hasil balapan, tetapi juga kekhawatiran akan masa depan tim yang semakin tidak jelas.

"Saya ingin melihat motor yang kompetitif, motor yang bisa bersaing untuk podium," tegas Quartararo. "Kami butuh solusi, dan kami membutuhkannya secepatnya."

Pernyataan keras dari sang juara dunia 2021 ini menjadi alarm bagi Yamaha. Tim harus segera berbenah jika tidak ingin terus terpuruk di sisa musim ini dan musim-musim berikutnya. Tekanan kini ada di tangan para insinyur dan petinggi tim untuk menemukan jawaban atas masalah pelik yang mereka hadapi.